Pages

Banner 468 x 60px

Anggap saja dirimu adalah ikan lele. mampu berkembang biak di septic tank dan bahagia di tempat sampahnya. -Dewi Lestari
 

Minggu, 22 Januari 2017

0 komentar

Foto : Manusialembah/tugupahlawan

SEJARAH 10 NOVEMBER

 

Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat TKR juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
Bung Tomo di Surabaya, salah satu pemimpin revolusioner Indonesia yang paling dihormati. Foto terkenal ini bagi banyak orang yang terlibat dalam Revolusi Nasional Indonesia mewakili jiwa perjuangan revolusi utama Indonesia saat itu.
Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris.
Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. . Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 - 2000 tentara.  Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.




by: https://web.facebook.com/ishfanistic/?ref=ts&fref=ts
      https://manusialembah.blogspot.co.id/2015/08/menelusuri-jejak-sejarah-di-museum-tugu.html
Read more...

Keluarga Sederhana

0 komentar

Foto : Kebun Binatang Surabaya/2012-10-01/11:52





Keluarga adalah permata yang sangat berharga bagi hidup saya, dalam keluarga kasih sayang, cinta, kebersamaan dapat saya peroleh di dalam keluarga. Tidak bisa di bayangkan jika saya hidup tanpa keluarga, mungkin saya sudah terlantar dalam kehidupan diluar sana dan merasa kesepian.

Sesekali saya pernah merasa kesepian ketika kakak, dan orangtua saya semua telah tertidur pada saat malam hari, saat itu suasana sangat sepi dan akupun merasa sedikit takut, sehingga membuat ku sulit untuk tertidur, ingin rasanya untuk membangunkan mereka semua agar suasana menjadi ramai kembali. Itu sedikit contoh betapa berharganya keluarga itu.

Tanpa keluarga saya mungkin saya tidak akan seperti ini hidup enak, bisa sekolah, hidup senang, dan saya merasa sangat beruntung dan bersyukur masih bisa hidup dengan keluarga yang lengkap, sedangkan banyak diluar sana yang hidup tanpa berdampingan dengan keluarganya, bahkan ada dari mereka yang dari kecil sudah di tinggal oleh keluarganya, mereka yang hidup tanpa keluarga belum tentu hidup bahagia seperti saya saat ini.

Dalam keluarga terdapat orangtua yang dengan ikhlas merawat saya dari kecil sampai saya beranjak remaja, orang tua saya membiayai saya sekolah agar saya bisa menjadi orang yang bermanfaat dan menjadi orang yang sukses kelak nanti.

Ayah yang merupakan sebagai kepala keluarga, bekerja dengah penuh semangat demi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga, membiyai uang sekolah, kakak, dan aku serta melindungi keluargaku dari segala ancaman yang mencoba membahayakan keluarga. Dan ibuku ialah seseorang yang biasa menyediakan hidangan makanan untuk keluarga kami,

Saya mempunyai kakak, walaupun saya sering bertengkar kakak saya sering menolong saya saat saya sedang mengalami masalah. Jadi keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu, kakak, dan serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan akan selalu membutuhkan satu sama lain.

Begitu besar peran keluarga dalam kehidupan kita ini, oleh karena bersyukurlah kalian yang masih memiliki keluarga yang lengkap, dan bahagiakan lah orangtua kalian sampai akhir hayat mereka.

Read more...